Lewat meja dan kursi-kursi kosong
yang hanya ada sebuah gitar usang, aku merindukan sesosok pujaan. Tunggu,
kopiku mulai dingin. Tidakkah ada yang ingin menemani cerita di sini? Aku hanya
bernostalgia sedikit, kita pernah menghabiskan semuanya di sini, di meja ini
kopi kita pernah berpadu ria bahkan tanpa kata, bersanding namun sekarang
tinggal gelas kosong kering.
Terima kasih pernah ada. Walaupun
hadir untuk memberi luka. Terima kasih pernah singgah, walaupun kini hanya sekedar
kisah. Ceritaku akan terus berlanjut jangan kembali menuntut. Biar senja yang
akan menghapus luka yang runtut.
-NA-
👍
BalasHapus